Pada suatu malam di bulan Maret, satu pekan sebelum status Kejadian Luar Biasa Covid-19 Solo, Imam, 22, mengendarai motornya untuk pulang ke kost dari Kampus II ISI Surakarta. Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) angkatan 2017 itu baru saja menghadiri rapat angkatannya. Namun, kejadiaan nahas menimpanya di saat perjalanan pulang. Mata
Kebiasaan merokok di kampus IAIN Surakarta menghinggapi berbagai kalangan, baik dosen maupun mahasiswa, termasuk mahasiswa baru atau yang baru saja lulus SMA. Dalam observasi yang dilakukan oleh penulis pada Minggu (14/6/2020) terhadap 74 mahasiswa dan dosen IAIN Surakarta, 9 di antaranya adalah perokok aktif. Salah satu dari perokok itu berumur
Merokok masih menjadi aktivitas yang dilakukan sembarangan di Kota Solo. Penerapan Peraturan Daerah (Perda) No 9/2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) Kota Solo pun masih menyisakan banyak pekerjaan menjelang 1 tahun pascapengesahannya. Masih banyak kawasan yang seharusnya steril masih diwarnai aktivitas merokok dan penjual rokok. Bentuk pelanggaran itu bermacam-macam, mulai
Diskusi daring bertema Implementasi Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Masa Pandemi pada Jumat (5/6/2020) siang, mengungkap fakta-fakta rentannya anak dan keluarga di Surakarta terinfeksi Covid-19. Faktor utama di balik kerentanan itu adalah asap rokok. Acara ini merupakan salah satu dari rangkaian dari pelatihan Jurnalisme Data yang diadakan oleh Perhimpunan Pengembangan
Peraturan Daerah No 9/2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) masih belum efektif diterapkan di Kota Surakarta. Dinas Kesehatan Kota Surakarta mengakui hal itu dan sanksi dalam perda tersebut baru akan diterapkan pada Agustus 2020, atau setahun setelah perda itu disahkan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, Siti Wahyuningsih, menyampaikan implementasi KTR
Empat dari pasien positif Covid-19 yang meninggal di Surakarta diketahui memiliki riwayat perokok atau penyakit penyerta (komorbid). Meskipun bukan menjadi satu-satunya penyebab, namun konsumsi rokok bisa menjadi faktor pemicu risiko penyakit bawaan seperti pneumonia, hipertensi, gangguan jantung, dan diabetes. Penyakit-penyakit bawaan inilah yang dalam berbagai kasus memperparah kondisi pasien Covid-19.
tentang kami / Pengurus / Kontak Kami / disclaimer