Sejak diluncurkan Oktober 2019 lalu, program Kampus Sehat diluncurkan Kementerian Kesehatan untuk mengoptimalkan pencegahan dan pengendalian penyakit, khususnya pada kelompok usia produktif di perguruan tinggi. Sebagai kampus percontohan, UNS didorong untuk mengeluarkan kebijakan yang mendukung dan menciptakan masyarakat kampus yang sehat dan produktif. Salah satunya adalah Kawasan Tanpa Rokok (KTR)
Aktivitas merokok tak berhenti meski pandemi virus corona menyerang. Kurangnya kesadaran dan anggapan lumrah budaya merokok masyarakat salah satu penyebab orang masih merokok di Solo. Joni (22) salah satu perokok aktif di Solo mengaku masih sering merokok meski sudah mengetahui dampak bahaya merokok bagi kesehatan. Dalam sehari dia bisa menghabiskan
Warga Kampung Gendingan RT 013/ RW 014, Jebres, Surakarta, mengklaim mayoritas penduduk setempat tidak merokok. Namun seperti umumnya di tempat lain, puntung rokok mudah ditemukan di titik-titik tertentu. Ketua RT 13 Gendingan, Numboro Arih, mengungkapkan jumlah perokok di lingkungannya hanya 30%. Dari para perokok aktif tersebut, rata-rata adalah orang dewasa.
Kalimat optimistis menjadi saksi perubahan Misyam (bukan nama sebenarnya) untuk berhenti merokok. Kebiasaan yang sudah ia lakukan semenjak duduk di kelas 7 SMP ini, terpaksa harus ia hentikan lantaran kondisi kesehatannya yang terus menurun akibat mengonsumsi rokok. Keinginan kuat untuk berhenti merokok membuatnya berpisah dengan benda lintingan kecil tembakau tersebut.
Sudah sejak 6 Agustus 2019 Peraturan Daerah No 9 Tahun 2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Solo disahkan. Ada lima kawasan yang absolut dilarang ada asap rokok yang mengepul, antara lain tempat pendidikan, tempat ibadah, tempat bermain, tempat kesehatan dan angkutan umum. Jika banyak kawasan di Kota Solo yang
Peraturan Daerah No 9 Tahun 2019 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di Kota Surakarta disambut baik oleh seorang mantan perokok. Eksa Fauzi, seorang mahasiwa sebuah perguruan tinggi di Solo yang dulunya merupakan perokok aktif sangat mendukung kebijakan tersebut. Menurutnya, ketika hendak berhenti merokok, banyak godaan dari orang lain yang merokok
tentang kami / Pengurus / Kontak Kami / disclaimer